Hingga saat ini, masih terdapat sejumlah warga asing yang diculik dan ditawan militan Abu Sayyaf, termasuk 14 warga negara Indonesia (WNI).
Dampaknya, pemerintah Indonesia pun untuk sementara melarang kapal-kapal berbendera Indonesia untuk berperjalanan dari dan menuju Mindanao.
Di sisi lain, Indonesia terus mendorong rencana patroli maritim bersama antara Indonesia, Malaysia dan Filipina. Dicanangkan pada 3 Mei 2016 mendatang, Indoensia akan mengundang para Menteri Luar Negeri (Menlu) Malaysia dan Filipina ke Jakarta untuk membahas proposal tersebut.
“Kami tidak ingin melihat area ini (Kepulauan Sulu) menjadi Somalia baru,” cetus Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan.
(Randy Wirayudha)