Ia juga membantah klaim pihak PT Freeport, jika jutaan ekor ikan yang mati tersebut hanya satu jenis ikan yaitu ikan Sardin, yang bermigrasi dari laut dalam ke perairan dangkal.
"Itu tidak benar, ada ikan-ikan lain juga ikut mati seperti ikan duri, ikan kakap, ikan gabus dan lainnya. Kejadian itu sudah berlangsung lebih dari satu minggu baru diketahui oleh publik setelah semua ikan mati dan busuk di sungai. Syukur kejadian tersebut bisa kami ketahui, kalau tidak maka mungkin masalah ini tidak pernah terungkap ke publik," kata Georgorius.
Sementara, Pemkab Mimika menunggu kedatangan rombongan Komisi VII DPR ke Timika untuk meninjau lokasi matinya jutaan ekor ikan di kawasan pengendapan limbah tailing PT Freeport.
"Rombongan Komisi VII DPR RI akan mengecek kasus kematian ikan di Pelabuhan Amapapare," kata Bupati Mimika Eltinus Omaleng di Jayapura, beberapa hari lalu.
Dalam kunjungan kerja tersebut, para wakil rakyat di Senayan Jakarta juga akan meninjau tambang terbuka PT Freeport di Grasberg, tambang bawah tanah, pabrik pengolahan, area reklamasi tailing dan lainnya.
(Fransiskus Dasa Saputra)