Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jutaan Ikan Mati di Area Freeport Terjadi Tiap Tahun

Saldi Hermanto , Jurnalis-Kamis, 14 April 2016 |20:55 WIB
Jutaan Ikan Mati di Area Freeport Terjadi Tiap Tahun
Jutaan Ikan Mati di Area Freport (dok. Okezone)
A
A
A

TIMIKA – Jutaan ekor ikan yang ditemukan mati pada Jumat pekan kemarin disungai Amaima – tanggul barat, area PT Freeport Indonesia (PTFI), kampung Tipuka, diduga kehabisan oksigen dan merupakan fenomena alam yang terjadi tiap tahunnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Mimika Ausilius You, pun memanggil instansi terkait dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup (BLH), Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) serta PTFI yang diwakili Govrel dan Depatemen Lingkungan PTFI, membahas fenomena matinya jutaan ikan disekitar sungai Amaima, kampung Tipuka, Kabupaten Mimika, Papua.

Ausilius You mengatakan, pertemuan dilakukan sebagai tindaklanjut mencari tahu penyebab matinya jutaan ikan, apakah disebabkan oleh limbah atau pengaruh lain.

(Baca Juga: Freeport Kaji Jutaan Ikan Mati Mendadak di Kawasannya)

“Apakah ini ada hubungan dengan limbah atau lainnya, sehingga menjadi jelas. Besok kita turun ke lokasi untuk mengetahui secara langsung kemudian menyampaikan hasilnya kepada masyarakat," katanya dikantor pusat pemerintahan Mimika usai pertemuan, Kamis (14/4/2016).

Sementara itu kepala BLH Mimika, Septinus Soumilena, mengatakan, peristiwa ini sebenarnya sudah terjadi hampir sepekan dan baru diekspos oleh media. Dari pengamatannya, peristiwa matinya jutaan ekor ikan ini merupakan fenomena alam yang sudah sering terjadi, dimana secara natural, alam melakukan seleksi makhluk hidup.

Meski dugaannya seperti itu masih harus dilakukan pembuktian dengan cara membawa sampel-sampel ikan maupun air untuk diperiksa di laboratorium. “Ini bukan peristiwa yang menjadi pemikiran dan nantinya berdampak pada manusia. Namun untuk lebih jelasnya, harus diperiksa di lab," katanya.

Dugaan yang dikatakan Kepala BLH, ikan yang mati adalah ikan jenis sarden yang datang dari luar perairan Mimika dan terperangkap disungan Amaima. Selain itu berkurang dan habisnya ketersediaan makanan, menyebabkankan ikan-ikan tersebut memakan ikan lainnya.

“Jadi dugaan sementara, ikan-ikan ini terperangkap oleh arus dan kehabisan oksigen sehingga ikan-ikan ini masti,” jelasnya.

Sementara, Kepala DKP Mimika, Ignasius Eddy Santoso, juga menyampaikan hal yang sama bahwa ikan-ikan ini mati karena terperangkap dan kehabisan oksigen, serta merupakan fenomena alam yang sudah sering terjadi.

Sehingga boleh dikatakan bukan disebabkan oleh racun limbah, karena lokasi masih lumayan jauh dari lokasi pembuangan limbah. Pihaknya akan menugaskan kepada anggotanya melakukan pengecekan terhadap ikan-ikan di pasaran, jangan sampai ikan-ikan tersebut sempat terjual di pasaran dan akan membawa dampak bagi masyarakat.

"Kami sepakat dari tim dan PTFI untuk melakukan pengecekan secara langsung," ujarnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement