Dicanangkan, Kapal BRP Tarlac tersebut akan dijadikan pusat komando “terapung” dalam sejumlah aktivitas AL Filipina, seperti pengiriman bantuan kemanusiaan, perbantuan penanganan bencana alam, selain berbagai misi kemiliteran.
BRP Tarlac itu sendiri merupakan kiriman pertama Filipina, di mana sebelumnya Filipina memesan dua Kapal SSV dari PT PAL dengan kesepakatan bisnis senilai 3,8 miliar peso atau sekira Rp1,1 triliun.
Adapun pesanan kedua, Kapal SSV-2, disebutkan baru akan rampung dibuat PT PAL pada Mei 2017 mendatang, sebagaimana yang tertulis dalam kontrak antara Departemen Pertahanan Nasional Filipina dengan PT PAL.
(Randy Wirayudha)