DAVAO – Presiden Filipina Rodrigo Duterte kembali melontarkan pernyataan kontroversial. Pria yang akrab disapa Rody itu mengatakan wartawan korup adalah target pembunuhan yang sah. Mantan Wali Kota Davao itu memang dikenal memperbolehkan pembunuhan bagi pelaku kriminal.
Duterte sendiri pernah berjanji untuk mengakhiri tindakan kriminal di Filipina dalam enam bulan sejak dilantik sebagai presiden. Caranya? Dengan membunuh puluhan ribu tersangka kriminal. Pria berusia 71 tahun itu mengatakan wartawan yang terlibat korupsi, penyuapan, dan tindakan menyimpang lainnya pantas mati.
“Hanya karena Anda seorang wartawan, bukan berarti Anda bebas dari pembunuhan. Jika Anda melakukan tindakan kriminal, Anda juga akan dibunuh,” tegas Duterte ketika ditanya bagaimana mengatasi masalah pembunuhan terhadap awak media di Filipina setelah seorang wartawan ditembak mati di Manila pekan lalu, seperti dimuat Channel News Asia, Rabu (1/6/2016).
Filipina dikenal sebagai salah satu negara yang berbahaya bagi wartawan. Sebanyak 174 orang wartawan tewas dibunuh sejak sistem demokrasi yang kacau dan penuh korupsi menggantikan kediktatoran Ferdinand Marcos 30 tahun lalu.
“Kebanyakan mereka yang tewas, jika harus jujur, karena mereka telah melakukan sesuatu. Anda tidak akan dibunuh jika tidak melakukan sesuatu,” sambungnya. Duterte yakin bahwa banyak wartawan di Filipina melakukan serta terlibat tindakan korupsi.