Pria yang dijuluki Digong itu juga mengatakan kebebasan berekspresi yang tertuang dalam konstitusi tidak selalu melindungi seseorang dari kekerasan akibat pencemaran nama baik. Konstitusi dinilainya tidak bisa membantu seseorang jika para wartawan tidak menghormati seseorang.
Duterte kemudian mencontohkan kasus pembunuhan wartawan bernama Jun Pala di Davao pada 2003. Pria bersenjata menembak mati Jun Pala yang menjadi kritikus nomor satu Duterte. Kasus pembunuhannya tidak pernah tuntas hingga kini.
“Jika Anda seorang wartawan yang baik, tidak akan ada yang terjadi pada Anda. Contohnya Pala. Saya tidak ingin menghina kenangan tentang dirinya. Tetapi, dia adalah seorang yang busuk. Dia pantas menerimanya,” tutup pria yang dikenal bermulut kasar itu.
(Wikanto Arungbudoyo)