Sementara itu, menurut peneliti CIRAD, Alain Rival, ketika membicarakan pembangunan pariwisata berkelanjutan, sektor pertanian tidak dapat diabaikan. Sebab, sektor pariwisata dan pertanian sama-sama berkontribusi, sekaligus menjadi korban dari perubahan iklim.
“(Untuk itu,) kita membutuhkan pendekatan inovatif dan sinergis dalam membangun dua sektor ini. Pembangunan pariwisata sangat berperan dalam menggugah kesadaran orang mengenai perubahan iklim melalui pertukaran ide dan gagasan dan mengambil pelajaran dari negara lain,” terangnya, dalam sebuah siaran pers yang diterima Okezone, Sabtu (4/6/2016).
Meskipun berangkat dari latar belakang yang berbeda, sehingga apa yang diterapkan di Prancis belum tentu bisa berhasil di Indonesia. Ia meyakinkan kedua negara bisa setidaknya, mengambil pelajaran dari manajemen dan teknologi penghematan energi, pengelolaan limbah, manajemen transportasi dan pendidikan dasar mengenai pembangunan berkelanjutan, yang dapat diterapkan sejak dini, khususnya bagi siswa sekolah dasar.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap 5 Juni, guna meningkatkan kesadaran masyarakat global tentang lingkungan dan mendorong perhatian dan tindakan politik yang positif terkait kelestarian lingkungan.
Forum FITE ini menjadi ajang tukar gagasan sekaligus saling menginspirasi antara negara Indonesia dan Prancis. Prancis merupakan salah satu negara di dunia yang unggul dalam pariwisata.
“Mereka didukung jejaring transportasi yang mumpuni, warisan budaya yang dijaga dan lingkungan hidup yang asri, semua faktor saling terkait. Kita dapat menggali ilmu dari para pakar Prancis mengenai pengelolaan industri parisiwata yang tidak hanya mengandalkan sisi komersil tetapi juga memperhatikan sisi kelestarian lingkungan dan budaya,” demikian harapan Sudibya.
(Silviana Dharma)