MENJADI perempuan yang terjun ke dunia politik merupakan pertaruhan besar. Dulu, perempuan dianggap tidak becus dalam hal berdiplomasi, apalagi bicara soal negara, pemerintahan, dan rakyat. Namun perkembangan zaman membuktikan para perempuan ternyata memiliki kecakapan yang sama. Bahkan, tidak jarang melebihi kandidat (saingan di pemilu presiden) laki-laki di negaranya.
Salah satu contoh nyatanya, role model dari keberhasilan para perempuan dalam memimpin negaranya, dicerminkan oleh Presiden Cile Michelle Bachelet. Menempuh pendidikan sebagai dokter bedah spesialis anak, dia terpilih menjadi perempuan presiden pertama di Cile pada 2006, mengakhiri pemerintahan otoriter junta militer di negaranya.
Tidak hanya dalam satu periode kepemimpinan, Bachelet yang kita lihat saat ini merupakan presiden kedua Cile yang mampu mempertahankan masa jabatannya hingga dua periode keterpilihan, setelah Arturo Alessandri pada 1938.
Berkat kepiawaiannya dalam merealisasikan janji-janji kampanye, perempuan kelahiran 29 September 1951 itu baru-baru ini dinobatkan sebagai satu dari 100 perempuan paling berpengaruh di dunia, terutama dalam bidang politik.
Sebagaimana dilansir Forbes, Rabu (8/6/2016), orangtua tunggal dari tiga anak ini bahkan mengalami peningkatan popularitas sebagai perempuan berpengaruh. Dari yang tadinya bertengger di posisi 27 pada 2015, naik ke peringkat 18 perempuan paling berkuasa dan berperan mengubah dunia.
Follow Berita Okezone di Google News