SEOUL - Menteri Luar Negeri (menlu) Korea Selatan (Korsel), Yun Byung-se, bertolak ke Moskow pada Minggu 12 Juni 2016 untuk melakukan pembicaraan dengan koleganya Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, terkait program senjata nuklir Korea Utara (Korut).
Awal pekan ini, Byung-se mengatakan bahwa Negeri Beruang Merah adalah mitra penting bagi Negeri Ginseng mengenai denuklirisasi Korut dan penyatuan damai Semenanjung Korea, seperti dikutip dari laman Sputnik, Senin (13/6/2016).
Rusia dan Korut adalah anggota dari format Six-Party Talks, yang diluncurkan pada tahun 2003 sebagai langkah untuk mengakhiri program senjata nuklir Korut melalui negosiasi yang melibatkan sejumlah negara lain. Adapun empat negara lain tersebut adalah China, Amerika Serikat (AS), Korsel, dan Jepang.
Pada 2005, para pihak sepakat untuk denuklirisasi diverifikasi Semenanjung Korea. Korut pun harus meninggalkan semua program nuklirnya dan melepaskan senjata nuklirnya.
Pada 2005, Korut memproklamirkan diri sebagai negara nuklir dan melakukan beberapa tes senjata nuklir. Hal ini memicu kekhawatiran masyarakat internasional. Pada 2009, Korut menguji senjata nuklir tambahan dan memutuskan keluar dari Six-Party Talks secara sepihak.
(Wikanto Arungbudoyo)