VLADIVOSTOK – Uji coba bom hidrogen yang dilakukan Korea Utara (Korut) pada Minggu 3 September tampaknya telah membuat para pemimpin dunia geram. Berbagai hal pun langsung mereka lakukan untuk mendesak Korut menghentikan rudal nuklirnya tersebut.
Salah satu pemimpin negara yang gerah dengan aksi Korut adalah Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in. Bahkan, ibarat tak mau kalah, sehari setelah Korut menguji coba bom hidrogennya, Moon langsung mengadakan latihan peluncuran nuklir di lepas pantai timur Korsel. Selain latihan tersebut, Moon ternyata juga merencanakan pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
BACA JUGA: Via Telefon, Putin Sampaikan Komitmen Rusia kepada Presiden Korsel
Sebagaimana diberitakan The Korea Herald, Rabu (6/9/2017), Moon Jae-in dan Vladimir Putin mengadakan pertemuan bilateral pada hari ini di Vladivostok, Rusia. Pertemuan itu dilakukan untuk membicarakan Korea Utara. Provokasi nuklir terbaru Pyongyang menjadi pembicaraan utama dalam pertemuan tersebut.
Pertemuan ini dilakukan langsung setelah pemimpin Korea Selatan tiba di Vladivostok, Rusia. Selain bertemu Putin, Moon akan menghadiri Forum Ekonomi Timur yang diadakan di sana.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Korea Selatan mengecam keras uji coba keenam yang dilakukan Korut. Apalagi, nuklir kali ini merupakan yang paling kuat. Menurut Moon, ini merupakan pelanggaran serius terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB yang melarang negara komunis tersebut menguji coba nuklir atau rudal.
Sebelum melakukan pertemuan langsung, percakapan mengenai Korut pernah dilakukan Moon dengan Putin melalui sambungan telefon. Dalam percakapan itu, pemimpin Korsel menekankan perlunya penerapan sanksi tambahan dan lebih kuat kepada Korut agar mereka segera berhenti.