Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengulas KRI Imam Bonjol, Pengawal Kedaulatan RI di Natuna

Emirald Julio , Jurnalis-Selasa, 28 Juni 2016 |06:01 WIB
Mengulas KRI Imam Bonjol, Pengawal Kedaulatan RI di Natuna
Foto kapal KRI Imam Bonjol (Foto: Koarmabar.tnial.mil.id)
A
A
A

Kapal pertama dari kelas ini dikabarkan melakukan pelayaran perdananya pada 9 April 1981, di mana pelayaran tersebut dilakukan oleh kapal bernama Wismar yang notabene saat ini sudah digunakan oleh Indonesia dan diberi nama KRI Sutanto-377.

KRI Imam Bonjol sendiri sebelum dibeli oleh Indonesia, masih bernama GDR Teterow dan mulai masuk ke dalam jajaran alat utama sistem pertahanan (alutsista) milik Jerman Timur pada 27 Januari 1984.

Namun, pasca-runtuhnya Uni Soviet dan unifikasi Jerman, dilaporkan 16 kapal korvet Kelas Parchim dibeli oleh Indonesia pada 1992.

Kesepakatan pembelian kapal-kapal tersebut dikabarkan diusahakan oleh B.J Habibie yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) RI pada era itu.

Pada kesepakatan tersebut, Indonesia mengeluarkan dana sekira USD12,7 juta untuk mendapatkan 16 kapal korvet Kelas Parchim, 14 kapal Kelas Frosch serta 9 kapal Kelas Kondor (penyapu ranjau laut).

Namun, sebelum digunakan sepenuhnya oleh TNI AL, kapal-kapal Kelas Parchim tersebut mengalami beberapa modifikasi serta rehabilitasi secara signifikan. Di mana modifikasi tersebut berakhir dengan penggantian nama kapal-kapal itu menjadi kapal Kelas Kapitan Pattimura.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement