SOLO - Pascaaksi bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Jawa Tengah, ratusan warga dari berbagai elemen menggelar unjuk rasa di Bundaran Gladak, Jalan Slamet Riyadi, Solo. Mereka mengutuk segala bentuk aksi terorisme termasuk bom bunuh diri mengatasnamakan agama.
Massa dari Front Pembela Pancasila, Pemuda Pancasila, Banser NU, Satgas Majelis Tafsir Alquran, Perguruan Bela Diri Setia Hati Teratai, dan Pramuka itu mengawali aksinya di Plasa Sriwedari, selanjutnya berjalan kaki bersama ke Bundaran Gladag.
Dalam aksi dikawal ketat polisi, mereka mengusung sejumlah spanduk memprotes aksi kekerasan dan terorisme serta berorasi.
Koordinator aksi dari Front Pembela Pancasila BRMH, Kusumo Putro mengatakan, para pelaku aksi teror berusaha mengacaukan negeri melalui bom bunuh diri dan ingin menjadikan Solo sebagai kota yang tak aman. Padahal selama ini, kota asal Presiden Jokowi itu dikenal ramah dengan pendatang.
"Terorisme merupakan kejahatan manusia. Aksi keji yang mereka lakukan di Mapolresta Solo sangat biadap dan melukai warga Kota Solo yang selama ini selalu menjungjung tinggi keramahan dan keragaman," ujar Kusumo kepada Okezone di sela aksi, Senin (11/7/2016).