BEIJING – Selain Korea Utara (Korut), China jadi pihak yang paling keras menentang penempatan sistem anti-misil THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) di Semenanjung Korea.
Protes sudah dilayangkan Beijing berulang kali, hingga akhirnya Amerika Serikat dan Korea Selatan (AS-Korsel), tetap menyepakati penempatan THAAD di Seongju, Provinsi Gyeongsang Utara.
Sedianya, penempatan THAAD di Seongju ini juga sebelumnya ditentang warga setempat. (Baca: Penempatan THAAD Ganggu Pertanian Melon, Warga Korsel Protes).
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri (jubir Kemenlu) China, Lu Kang, penempatan THAAD tersebut bakal merusak stabilitas regional dan mengancam kepentingan negara-negara di sekitar Semenanjung Korea, termasuk China dan Rusia.
“Dengan (penempatan) THAAD, AS dan Korsel secara serius merusak stabilitas kawasan dan merusak kepentingan strategis negara-negara di kawasan, termasuk China,” cetus Lu Kang, diwartakan Press TV, Kamis (14/7/2016).
Pemerintah Korsel juga sebelumnya sudah memaparkan, bahwa penempatan THAAD itu dikhususkan untuk menangkal serangan misil Korut. Pun begitu, Negeri Tirai Bambu tetap merasa terancam dan akan mengambil tindakan tegas.
“Kami sudah menyatakan bahwa kami dengan tegas menentang penempatan sistem THAAD AS dan Korsel dan kami secara intens menyerukan kepada AS dan Korsel, untuk menghentikan prosesnya (penempatan THAAD),” sambungnya.
“China akan dengan tegas mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan-kepentingan kami,” tandas Lu Kang tanpa menjelaskan lebih detail langkah yang akan diambil pemerintah China.
(Randy Wirayudha)