RODRIGO Roa Duterte yang lahir pada 28 Maret 1945 merupakan Presiden Filipina ke-16. Sebelum terjun ke dunia politik, pria yang mempunyai nama panggilan ‘Digong’ ini juga merupakan seorang pengacara.
Karier politik Duterte sebenarnya cukup baik. Sebelum terpilih menjadi seorang presiden, Duterte menjabat sebagai Wali Kota Davao selama 22 tahun. Karena itu, Duterte tercatat sebagai wali kota terlama yang mengemban jabatannya di Filipina.
Kontroversi demi Kontroversi
Namun, baik sebagai wali kota ataupun presiden, kontroversi tidak pernah terlepas dari pria berusia 71 tahun ini. Ketika masih menjabat sebagai wali kota, Duterte dijuluki “Sang Penghukum” oleh majalah Time. Pasalnya, ia diduga memiliki keterkaitan dengan kelompok yang kerap melakukan aksi main hakim sendiri.
Kelompok yang memiliki panggilan Davao Death Squad (Pasukan Kematian Davao) itu bertanggung jawab atas tewas atau hilangnya ribuan orang di Davao dalam periode waktu 1998 hingga 2008. Walaupun tidak pernah terbukti secara langsung terlibat dengan kelompok tersebut, seiring waktu Duterte memperlihatkan dukungannya terhadap keberadaan Davao Death Squad.
“Jika Anda melakukan aktivitas ilegal di kota ini (Davao), jika Anda seorang kriminal atau bagian dari sindikat yang mengintai untuk menyerang orang-orang tidak bersalah di kota ini, selama saya masih menjadi seorang wali kota, maka Anda target yang sah untuk dibunuh,” tutur Duterte pada 2009, sebagaimana dikutip dari News.com.au, Sabtu (27/8/2016).