Duet Duterte – Dela Rosa
Tidak hanya Duterte yang bersikap bak koboi, Kepala Polisi Filipina yang baru, Ronald dela Rosa juga memiliki cara pandang serupa. Ketika Rosa dilantik sebagai Kepala Polisi Filipina, hal pertama yang ia sampaikan meminta para anggota polisi yang terlibat dalam penjualan narkoba menyerahkan diri dalam waktu 48 jam. Rosa menambahkan, jika tidak menyerah, maka mereka akan dianggap mengobarkan perang dengan polisi.
Baik Duterte maupun Rosa tidak segan membeberkan nama-nama pejabat pemerintah, petugas polisi bahkan warga sipil yang diduga terlibat sebagai gembong narkoba. Banyak pihak yang menganggap apa yang keduanya lakukan sama saja dengan memasang target di punggung orang-orang yang namanya dibacakan oleh Duterte dan Rosa.
Al Jazeera mewartakan, semenjak Duterte mengemban jabatannya sebagai Presiden Filipina sudah ada 1.900 kasus kematian yang berkaitan dengan kejahatan narkoba. Baik itu dari kasus main hakim sendiri dari para warga ataupun para pengedar narkoba yang ditembak mati polisi ketika melakukan perlawanan pada saat akan ditangkap.
Namun, memang satu hal yang perlu diakui, kebijakan tangan besi dari Duterte terbukti efektif. Sebab dari tiga juta orang pecandu narkoba di Filipina, 600 ribu orang telah menyerahkan diri. Hingga saat ini, kebijakan Duterte terkait narkoba masih terus menuai kontroversi dari dalam negerinya dan internasional.
Namun, Sang Penghukum hanya menutup telinganya dan tetap melakukan apa yang ia pandang baik demi menghilangkan keberadaan narkoba di Filipina