‘’Walaupun makanan disediakan, saya tetap bawa bekal. Karena, di sana kan tidak seperti di hotel. Di sini, kalau enggak ada makanan, kita masih bisa cari ke tempat lain,’’ ungkapnya.
Persiapan fisik dengan mengurangi aktivitas yang banyak menyedot energi juga dilakukan para jamaah jelang Puncak Haji.
Sementara, Lukman Thaib, jamaah haji asal Lamongan, mengaku berusaha menjaga kondisi fisik dengan tidak terlalu sering beraktivitas ke ruang terbuka guna menghindari sengatan sinar matahari. Jamaah berusia 40 tahun itu baru ke Masjidil Haram saat mendekati waktu Maghrib sehingga tidak terlalu terik. ‘’Selain itu, kami persiapkan dengan berdoa memohon semoga diberi kelancaran,’’ katanya.
(Arief Setyadi )