Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Sri Naik Haji, Bak Sinetron Berjudul 'Paspor yang Tertukar'

Mohammad Saifulloh , Jurnalis-Minggu, 04 September 2016 |06:27 WIB
Kisah Sri Naik Haji, Bak Sinetron Berjudul 'Paspor yang Tertukar'
Sri Astuti (Foto: Saifulloh/Okezone)
A
A
A

Di dalam pesawat menuju tanah air, hati Sri hancur berkeping-keping, cita-citanya berangkat ke tanah suci terancam kandas. Padahal, dia sudah menunggu selama tujuh tahun lamanya untuk bisa menunaikan rukun Islam kelima. Ditambah lagi, harus berpisah dengan sang suami yang sudah berada di tanah suci. “Tapi Alhamdulillah saya ditemukan dengan orang-orang baik seperti Ibu Sri (Ilham Lubis Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri), saya tak bawa sabun dan handuk dikasih, makan diberi, dan dibantu semuanya.”

Perasaan sedih tak hanya dialami Sri. Tugiman, sang suami, nyaris tidak percaya dengan apa yang dialami pendamping hidupnya. Meski raganya sudah di tanah suci, namun jiwanya masih bersama sang istri yang lontang lantung selama beberapa hari. “Ya memikirkan nasib istri, sampai tidak enak makan dan tidur. Tapi Alhamdulillah sudah bisa berkumpul kembali,” ujarnya yang berusaha tampil tegar di hadapan awak media.

Panitia Penyelanggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tak tinggal diam melihat kasus ini. Sejak Sri tertahan di bandara, pendampingan terus diberikan. Namun keputusan pemulangan sudah tak bisa dielakkan. Oleh pihak Arab Saudi, Sri dianggap melakukan pelanggaran dokumen keimigrasian.

Akhirnya, keputusan cepat perlu dibuat. Tim dari PPIH Arab Saudi menelusuri permasalahan yang dialami Sri. Ternyata, paspornya tertukar dengan calon jamaah haji yang belum berangkat, namun namanya sama. Belum jelas, siapa yang salah sehingga membuat paspor Sri tertukar dengan jamaah yang belum berangkat tersebut.

Singkat cerita, Sri akhirnya bisa mendapatkan paspor baru resmi atas namanya. Pengurusan visa pun dikebut. Tujuannya hanya satu, segera membawa Sri kembali ke Tanah Suci agar bisa berkumpul bersama suami dan rombongannya. Akhirnya, pada Jumat 2 September pagi waktu Indonesia, Sri kembali terbang ke Jeddah bersama kloter 59 dari Surabaya.

Jika ditotal, Sri naik pesawat 4 kali dari Surabaya-Jeddah, Jeddah-Jakarta, Jakarta-Surabaya, dan akhirnya Surabaya-Jeddah lagi. Total waktu yang ditempuhnya naik pesawat hampir 30 jam.

Setibanya di Jeddah, Sri langsung dibawa ke Makkah. Akhirnya, wanita yang belum pernah naik pesawat sebelumnya itu, bisa kembali berkumpul bersama suaminya, Tugiman.

Abdul Djamil mengucapkan selamat atas berkumpulnya kembali Sri dan suami. Terkait kasus yang menimpa Sri, sejak awal Abdul Djamil sudah memerintahkan agar fokus utamanya adalah mengembalikan Sri ke Tanah Suci secepatnya. Karena itu, begitu mendengar urusan administrasi di Indonesia sudah selesai, Abdul Djamil meminta penerbangan tercepat bagi Sri ke Jeddah.

"Saya perintahkan agar bu Sri berangkat pagi itu juga hari Jumat supaya cepat bisa berkumpul bersama suami dan rombongannya," kata Abdul Djamil.

Kasus ini akan dijadikan pelajaran penting bagi jajaran Ditjen Haji agar ke depannya tidak berulang. Proses pemeriksaan dokumen di Tanah Air harus lebih detail. Terkait siapa pihak yang salah, dia akan menelusurinya secara internal. Termasuk bagaimana paspor Sri bisa lolos ke luar dari Indonesia.

"Para pihak akan dilakukan pemeriksaan. Hal-hal yang berkaitan dengan keteledoran ini akan semua diperiksa. Irjen juga sudah turun tangan," pungkasnya.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement