Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sunardi menjelaskan, fenomena awan tersebut adalah awan Kumulonimbus, yakni awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, dan terlihat sebelum hujan deras dan angin kecang terjadi.
"Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Berpotensi hujan lebat dan angin kencang," jelas Sunardi kepada Okezone.
Tak lama setelah fenomena awan tersebut, hujan deras menerpa Kota Medan dan sekitarnya. (fzy)
(Erha Aprili Ramadhoni)