Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

DEBAT CAPRES AS: Kesepakatan Nuklir Iran Disebut Buruk, Ini Jawaban Hillary

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Selasa, 27 September 2016 |10:38 WIB
DEBAT CAPRES AS: Kesepakatan Nuklir Iran Disebut Buruk, Ini Jawaban Hillary
Hillary Clinton membela kesepakatan nuklir Iran (Foto: Bryan Snyder/Reuters)
A
A
A

NEW YORK – Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyoroti ketidakmampuan Hillary Clinton untuk mencegah terbentuknya ISIS. Pria asal New York itu juga menuding Hillary Clinton gagal dalam kesepakatan nuklir Iran yang dicapai pada Juli 2015.

Donald Trump menilai kesepakatan nuklir Iran tidaklah sesukses yang dikira orang. Baginya, kesepakatan nuklir tersebut adalah kesepakatan terburuk yang pernah diambil oleh sebuah negara.

“Saat saya menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Iran sebentar lagi punya bom nuklir. Kita sanksi mereka, tetapi itu tidak cukup. Saya habiskan waktu satu tahun menghimpun sekutu untuk menekan Iran, termasuk dengan China dan Rusia. Kami seret mereka ke meja perundingan. Itu diplomasi,” tutur Clinton dalam debat yang berlangsung di Universitas Hoftra, Selasa (27/9/2016).

Perempuan berusia 68 tahun itu balik menyerang Donald Trump terkait pernyataannya yang memiliki temperamen penyerang. Hillary memulai serangan dengan menyebut pernyataan Trump untuk menembak langsung kapal Iran jika macam-macam dengan kapal AS.

“Ia bilang tembak saja kapal Iran. Itu bukan temperamen yang bagus sebagai komandan. Dia tidak peduli negara lain punya senjata nuklir, tetapi itu tugas AS untuk menekankan proliferasi. Orang yang gampang panas di Twitter tidak seharusnya menjadi pemimpin,” balas Hillary.

Istri mantan Presiden Bill Clinton itu mengatakan, jika Trump mengkritik kesepakatan nuklir Iran yang malah memberi akses kepada fasilitas nuklir Teheran, maka dia tidak memiliki solusi apa pun terkait ISIS. Seorang pemimpin AS yang baik disebutnya harus paham akan situasi dunia. Hillary menilai Donald Trump tidak memiliki kemampuan untuk memahami situasi global.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement