Otoritas setempat lebih lanjut mengungkap, misil-misil itu bahkan mendapat kawalan dari pejuang pro-Rusia. Secara rinci, jaksa menyebut ada sekira 3.500 bukti yang berhasil dikumpulkan terkait penyelidikan ini.
Bukti-bukti konkrit yang berhasil dikumpulkan berupa rekaman suara percakapan kelompok pemberontak sedang mendiskusikan penggunaan misil Buk, video rombongan militan pro-Rusia hingga foto-foto mereka sebelum menembakkan misil tersebut ke pesawat MH17.
Investigasi ini merupakan penyelidikan independen yang bertujuan mengidentifikasi dan mendakwa dalang serangan terhadap Malaysia Airlines MH17. Semua laporan yang disebutkan di atas faktanya baru bisa diungkap ke publik setelah pesawat tujuan Amsterdam-Kuala Lumpur itu diluluh lantakan selama dua tahun.
Saat insiden terjadi, separatis pro-Rusia sedang berperang dengan tentara Pemerintah Ukraina di perbatasan. Alhasil, pesawat Boeing 777-200ER yang kebetulan melintas terbelah dua di udara sehingga puing-puingnya berserakan hingga beberapa kilometer di kawasan yang dikuasai pemberontak. Aksi tersebut menewaskan semua penumpang dan kru pesawat yang berjumlah 298 orang.
(Silviana Dharma)