JAKARTA - Polisi hingga kini masih menginventarisir orang-orang yang menjadi korban dalam kasus penipuan bermodus penggandaan uang yang dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
"Siapa saja yang menjadi korban, masih diinventarisir satu per satu. Jadi, kami belum mengetahui persis background para korban," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar, di Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Selain itu, pihaknya juga belum bisa memastikan besaran nilai kerugian yang diderita para korban akibat praktik penipuan Taat Pribadi itu.
"Yang jelas nilainya miliaran rupiah. Saya tidak bisa berspekulasi. Ada yang setor puluhan juta sampai ratusan juta. Harus diinvestarisasi dulu," katanya lagi.
Sebelumnya, pada Kamis 22 September lalu, Polda Jatim menggerebek Padepokan Kanjeng Dimas dan menangkap pimpinannya Kanjeng Dimas Taat Pribadi.