JAKARTA - Rusia menyatakan kecewa berat atas penyelidikan tim gabungan (JIT) yang dipimpin investigator Belanda soal ditembak jatuhnya pesawat komersil Malaysia Airlines MH17. Hasil penyelidikan yang dipublikasikan pada 28 September itu disebut Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, bias dan jelas sekali bermotif politik.
Penyelidikannya menurut Galuzin sama sekali tidak melibatkan pakar dari Rusia. Padahal mereka siap berkerja sama menyelidiki permasalahan ini.
"Video yang memperlihatkan sistem misil Buk dibawa dengan truk keluar dari perbatasan Rusia (ke Ukraina) dan kembali lagi ke Rusia, pakar kami sudah menyelidiki video yang dimaksud dan memastikan bahwa itu bukan dibuat pada 17 Juli 2014 (saat MH17 ditembak jatuh)," terangnya saat ditemui awak media di kediamannya di Jalan Karet Pedurenan 1, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2016).
Dalam klarifikasi lebih lanjut, Galuzin yakin bahwa video itu hanya dibuat-buat oleh pasukan Ukraina. Filmnya direkayasa sedemikian rupa lalu dikatakan kepada penyidik Belanda bahwa itu bukti konkrit.
Seperti diberitakan sebelumnya, penyidik Belanda mengatakan selama setahun terakhir telah meneliti semua jutaan rekaman suara maupun gambar. Bahkan juga mencari saksi mata yang dapat menjelaskan atau melihat tanda-tanda mencurigakan sebelum dan sesudah penembakan jatuh penerbangan Belanda-Kuala Lumpur tersebut pada 17 Juli 2014.