Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Klarifikasi Dubes Rusia soal Video Bukti MH17 Ditembak Jatuh

Silviana Dharma , Jurnalis-Senin, 03 Oktober 2016 |15:27 WIB
Klarifikasi Dubes Rusia soal Video Bukti MH17 Ditembak Jatuh
Ilustrasi. Malaysia Airlines MH17 ditembak jatuh di perbatasan Rusia-Ukraina. (Foto: Demotix Images)
A
A
A

JAKARTA - Rusia menyatakan kecewa berat atas penyelidikan tim gabungan (JIT) yang dipimpin investigator Belanda soal ditembak jatuhnya pesawat komersil Malaysia Airlines MH17. Hasil penyelidikan yang dipublikasikan pada 28 September itu disebut Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, bias dan jelas sekali bermotif politik.

Penyelidikannya menurut Galuzin sama sekali tidak melibatkan pakar dari Rusia. Padahal mereka siap berkerja sama menyelidiki permasalahan ini.

"Video yang memperlihatkan sistem misil Buk dibawa dengan truk keluar dari perbatasan Rusia (ke Ukraina) dan kembali lagi ke Rusia, pakar kami sudah menyelidiki video yang dimaksud dan memastikan bahwa itu bukan dibuat pada 17 Juli 2014 (saat MH17 ditembak jatuh)," terangnya saat ditemui awak media di kediamannya di Jalan Karet Pedurenan 1, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2016).

Dalam klarifikasi lebih lanjut, Galuzin yakin bahwa video itu hanya dibuat-buat oleh pasukan Ukraina. Filmnya direkayasa sedemikian rupa lalu dikatakan kepada penyidik Belanda bahwa itu bukti konkrit.

Seperti diberitakan sebelumnya, penyidik Belanda mengatakan selama setahun terakhir telah meneliti semua jutaan rekaman suara maupun gambar. Bahkan juga mencari saksi mata yang dapat menjelaskan atau melihat tanda-tanda mencurigakan sebelum dan sesudah penembakan jatuh penerbangan Belanda-Kuala Lumpur tersebut pada 17 Juli 2014.

Bukti-bukti konkrit yang berhasil dikumpulkan berupa rekaman suara percakapan kelompok pemberontak sedang mendiskusikan penggunaan misil Buk. Selain itu juga yang paling dipermasalahkan adalah video rombongan militan pro-Rusia hingga foto-foto mereka sebelum menembakkan misil tersebut ke pesawat MH17.

JIT juga menyebut bahwa misil Buk tersebut ditembakkan dari teritori Rusia di Desa Pervomayskoye ke arah selatan Snezhnoye. Sementara penyidik Rusia berpendapat sebaliknya. Mereka saat ini juga masih berupaya menyelidiki data primer dari radar satelit Utyos T yang merekam saat kejadian. Deputy Chief Designer stasiun Lianozovo Electromechanical Plant, Viktor Mescheryakov, meyakinkan akan segera mengirimkan data temuan mereka kepada penyidik Belanda.

"Kami tidak bermaksud menyalahkan pihak manapun, tetapi kami cuma ingin penyelidikan soal ini dilakukan secara objektif. Jangan hanya dengarkan Ukraina dan mengabaikan temuan kami," ungkap Galuzin.

JIT terdiri dari 10 negara yang warganya menjadi korban dalam insiden tersebut. Di antaranya, Belanda, Malaysia, Australia, Belgia dan Ukraina.

MH17 pecah berkeping-keping dan bangkainya jatuh di Donbass. Seluruh penumpang dan kru pesawat tewas. Jumlah korban tewas mencapai 298 orang.

(Silviana Dharma)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement