Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

China dan Malaysia Sepakat Kerjasama Militer di Laut China Selatan

Ahmad Taufik , Jurnalis-Rabu, 02 November 2016 |16:28 WIB
China dan Malaysia Sepakat Kerjasama Militer di Laut China Selatan
Pemimpin China dan Malaysia (Foto: The Guardian)
A
A
A

BEIJING – Pemerintah China dan Malaysia mengatakan bahwa angkatan laut masing-masing negara akan melakukan kerjasama secara politik di Laut China Selatan (LCS). Kerjasama itu ditandatangani selama kunjungan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak ke China.

PM Najib berharap kunjungannya ke Beijing pekan ini dapat merayu para investor China untuk datang dan berinvestasi di Malaysia. Kedatangan PM Najib disambut hangat oleh PM China Li Keqiang. Setelah melakukan pembicaraan, keduanya lalu menandatangani perjanjian, termasuk memorandum kesepakatan dalam hal kerjasama pertahanan.

“Kami tidak membicarakan secara rinci kerjasama kami. Fokus kami sebagian besar adalah dalam kerjasama angkatan laut,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Liu Zhenmin, sebagaimana dilansir The Guardian, Rabu (2/11/2016).

Kerjasama ini disebabkan China dan Malaysia adalah negara yang terletak di kawasan Laut China Selatan. “Kami perlu meningkatkan kerjasama angkatan laut kami agar stabilitas dan keamanan lebih terjamin di Laut China Selatan dan meningkatkan kepercayaan antara kedua belah pihak,” tegas Zhenim.

Perjanjian kerjasama kedua negara juga disambut positif oleh pihak Malaysia. PM Najib mengatakan bahwa negara yang luas harus memperlakukan negara kecil dengan adil.

Dengan kunjungan ini, PM Najib tercatat sebagai pemimpin negara kedua yang mengunjungi China, meskipun mereka saling klaim kawasan Laut China Selatan. Sebelum ini, Presiden Filipina Rodrigo Duterte juga telah mengunjungi China. Kedatangan Duterte dianggap dapat meredam ketegangan antara China dan Filipina.

Selama ini, Beijing mengklaim bahwa kawasan Laut China Selatan merupakan wilayah teritorial mereka. Namun, keputusan pengadilan internasional pada Juli lalu memutuskan bahwa klaim tersebut tidak berdasar. Merespons putusan tersebut, China menyangkal dan terus mengeluarkan bukti historis bahwa kawasan Laut China Selatan adalah milik Negeri Tirai Bambu.

(Ahmad Taufik )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement