Oleh karenanya, masyarakat diharapkan jangan takut dan jangan menganggap bahwa demo 4 November merupakan “momen horor” yang membuat enggan keluar rumah. Ini yang jadi perhatian pihak Istana, seperti yang disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada Rabu 2 November kemarin.
“Karena begitu luar biasanya perhatian yang diberikan pada rencana unjuk rasa besok, tentunya pemerintah antisipasi dengan baik. Jadi besok beraktivitas saja seperti biasa. Enjoy-enjoy saja, yang Jumatan, ya Jumatan. Yang beraktivitas, beraktivitas biasa,” timpal Pramono.
Waspada Provokator hingga Ancaman ISIS!
Tapi memang, jumlah massa yang sekian banyak menggeruduk Ibu Kota jadi satu persoalan tersendiri. Pasalnya penyusup atau provokator akan dengan mudahnya ‘nyempil’ di antara para demonstran yang murni ingin menyampaikan aspirasi.
Ini yang ingin diantisipasi aparat dengan menerjunkan sekira 18 ribu personel dengan dibantu TNI. Apalagi dengar-dengar, simpatisan kelompok radikal ISIS (Islamic States of Iraq & Syria) akan ikut berbaur di antara para pendemo lainnya.
Oleh karenanya, Polri juga disebutkan akan turut menyertakan Detasemen Khusus (Densus 88) dalam pengamanan. (Baca juga: Kapolri: Kelompok Simpatisan ISIS Ikut Demo 4 November)
“Ya, kami tahu bahwa cabang pendukung ISIS juga akan bergabung dalam demo 4 November dan mengambil keuntungan dari situasi tersebut. Pertanyaannya, apakah mereka akan memicu kerusuhan atau tidak?,” tandas Kapolri. (raw)
(Amril Amarullah (Okezone))