Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Assange Pastikan Skandal Hillary Bukan Bocoran dari Rusia

Silviana Dharma , Jurnalis-Jum'at, 04 November 2016 |08:23 WIB
Assange Pastikan Skandal Hillary Bukan Bocoran dari Rusia
Julian Assange berdiri di atas balkon Kedubes Ekuador di London. (Foto: Getty)
A
A
A

QUITO – Pendiri Wikileaks, Julian Assange memastikan bahwa semua surat elektronik (surel) atau e-mail Hillary Clinton yang kini diperkarakan, sama sekali bukan hasil bocoran dari Rusia. Pernyataan pria yang sekarang menjadi suaka di kedutaan besar Ekuador di London tersebut dengan demikian mematahkan semua tuduhan yang dilayangkan pemerintah Amerika Serikat dan tim kampanye Hillary soal Rusia.

“Kubu (Hillary) Clinton telah melancarkan histeria neo-McCarthyist yang menuding Rusia sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap segala sesuatu. Hillary Clinton mengatakan hal itu berkali-kali soal 17 agen intelijen AS yang sudah memastikan ada keterlibatan Rusia dalam publikasi kami. Semua itu salah besar, kami berani mengatakan bahwa Pemerintah Rusia sama sekali bukan sumber kami,” tegasnya, seperti dikutip dari Express, Jumat (4/11/2016).

Wikileaks diketahui telah mengunggah lebih dari 30 ribu surel dari server pribadi Hillary, semasa dia masih menjabat sebagai Menteri Luar Negeri. Lalu setahun terakhir, saat mantan ibu negara itu berjuang meraih kursi orang nomor satu di Negeri Paman Sam, Assange cs lagi-lagi memublikasikan 20 ribu surel.

Puluhan ribu surel pertama berkaitan dengan keterlibatan Hillary dalam perang di Benghazi. Sementara, surel-surel yang terakhir disebarluaskan berisi percakapan Komite Nasional Demokrat AS soal keberpihakan mereka pada Hillary dibandingkan Bernie Sanders.

Bocoran paling baru dikeluarkan bulan lalu untuk menandai 10 tahun berdirinya situs whistleblower tersebut berjumlah 50 ribu surel. Informasi yang dimuat menyoal Posisi Hillary dalam Kesepakatan Nuklir Iran. Surel itu dikirim oleh Nancy Rotering kepada kepala staff pemerintahan Bill Clinton, John Podesta.

“Hillary Clinton hanya satu orang. Saya sebenarnya sangat kasihan pada Hillary Clinton, karena saya melihat seseorang dimakan hidup-hidup oleh ambisinya, tersiksa sedemikian hebat sampai jatuh sakit. Misalnya, dia sampai pingsan. Itu semua karena ambisinya yang tak pernah padam,” sindir Assange soal kesehatan ibunda Chelsea Clinton tersebut.

Pekan lalu, FBI juga membuat langkah Hillary semakin tertatih-tatih. Penyelidikan terhadap skandal surelnya dibuka lagi, setelah Biro Investigasi Federal AS tersebut menemukan pesan pelecehan seksual antara suami asisten keperceyaan Hillary dan seorang pemudi North Carolina berusia 15 tahun.

(Silviana Dharma)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement