"Kalau pemilih rasional urutan peluang pasangan itu Ahok, kemudian Anis baru Agus. Karena Ahok tadi tingkat kepuasan, Anis pernah jadi menteri, dan ketiga ada di Agus," kata Hanta.
Sebaliknya, jika pemilih psikologis maka peluang terbesar ada di penantang dan peluang kecil di Ahok. Sehingga wajar, menurut Hanta masing-masing kandidat timses itu menggunakan pendekatan itu.
"Misalnya Ahok, dia mengejar pemilih rasional dan mempekecil peluang pemilih sosiologis, kalau Agus tadi kan disebut pemilih muda artinya kan menggarap pemilih psikologis, kemudian juga Anies juga menggunakan pendekatan seperti itu," kata Hanta.
"Jadi menggunakan strategi dan karakeristik dari masing-masing itu boleh-boleh saja menurut saya, asal kampanye positif, kampanye negatif jangan kampanye hitam," lanjut Hanta.
(Rachmat Fahzry)