“Normalnya dalam kasus seperti ini, tempat-tempat seperti itu bisa diubah menjadi situs peninggalan. Tetapi, untuk kasus ini perlu diadakan pembicaraan dan permintaan tertulis dari pemerintah yang merasa memiliki kapal tersebut dengan pemerintah Indonesia,” tuturnya.
Rutte memastikan, Indonesia bekerja sama dengan Belanda untuk memecahkan misteri hingga ke akar-akarnya. Masih belum dapat diketahui pihak yang bertanggung jawab atas hilangnya bangkai kapal tersebut. Diduga, bangkai-bangkai kapal itu sengaja diangkat untuk dibongkar secara ilegal.
Misteri hilangnya bangkai kapal tersebut terungkap setelah satu tim penyelam internasional mencari kapal-kapal perang yang karam milik Belanda, Inggris, dan Amerika jelang perayaan 75 tahun Perang Dunia II. Mereka kaget karena HNLMS de Ruyter dan HNLMS Java sudah tidak berada di tempat dan sebagian dari HNLMS Kortenaer hilang.
Ketiga kapal dikerahkan sekutu dari pelabuhan di Asia Tenggara menuju Surabaya untuk menghentikan Jepang. Sayangnya, ketiga kapal tenggelam pada Februari 1942. Bangkai ketiga kapal itu dideklarasikan sebagai makam suci bagi 2.200 orang yang tewas, termasuk 900 pelaut Belanda dan 250 orang dari Indonesia-Belanda.
(Wikanto Arungbudoyo)