 
                
SURABAYA - Salah satu yang menuai kontroversi dari sosok Dahlan Iskan adalah tudingan minor soal proyek cetak lahan sawah. Bahkan ada tudingan program itu adalah program fiktif. Dengan tegas, mantan Menteri BUMN tersebut membantahnya.
"Tidak mungkin-lah kalau program itu fiktif. Kan sudah ada ribuan hektare lahan yang sudah diolah oleh petani. Mosok ini dianggap fiktif," kata Dahlan Iskan kepada tim MNC Media saat berbincang santai beberapa waktu lalu.
Dia pun menerangkan, program itu digagas oleh pemerintah, karena memang saat ini ratusan ribu hektare lahan pertanian hilang karena berbagai proyek pembangunan termasuk pembangunan properti.
"Tapi memang soal pencetakan lahan sawah ini, menurut teori, baru akan dilihat hasilnya setelah tahun keempat. Tapi baru tahun kedua dihentikan, karena memang saya sendiri juga sudah berhenti sebagai menteri," terangnya.
Sekadar diketahui, pemerintah pada awal pelaksanaan proyek ini menunjuk PT Sang Hyang Seri untuk membuka pencetakan lahan sawah tersebut. Dahlan pernah menyebutkan bahwa sudah 4.000 hektare tanahnya di-land clearing dan sudah pernah ditanami sampai 1.000 hektare.
Selanjutnya, karena ada pertimbangan bahwa kebutuhan pupuk akan meningkat tajam pada tahun-tahun berikutnya, maka pengelolaannya pun dipindahkan dari PT Sang Hyang Seri ke PT Pupuk Indonesia.
"Saya sangat berharap agar pencetakan lahan sawah ini dilanjutkan. Cuma memang sayang, waktu itu terhenti, karena saya juga sudah tidak jadi menteri," tutup mantan Dirut PLN ini.
(Awaludin)