NEW YORK – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump ditetapkan sebagai person of the year versi majalah Time. Dia bergabung dengan tokoh dunia lain seperti Mahatma Gandhi, Perdana Menteri Inggris Winston Churchill, Kanselir Jerman Angela Merkel dalam deretan orang-orang paling berpengaruh sepanjang sejarah.
Trump terpilih sebagai sosok paling berpengaruh sepanjang tahun mengalahkan mantan pimpinan partai sayap kanan UKIP Inggris, Nigel Farage dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Terpilihnya Trump sebagai tokoh paling berpengaruh pada 2016 oleh Time tidak mengherankan bagi banyak orang jika melihat sepak terjangnya di tahun ini.
“Sulit untuk mengukur skala gangguannya,” demikian disampaikan Time dalam pengumumannya sebagaimana dilansir dari Reuters, Kamis (8/12/2016). Majalah yang berbasis di New York itu menyoroti perjalanan pria kelahiran New York itu dari seorang pengusaha dan bintang televisi hingga menjadi presiden sebuah negara adi daya.
Trump terpilih sebagai presiden Amerika Serikat (AS) setelah memenangi pemilihan (pilpres) atas saingannya Hillary Clinton. Sikap dan pandangan Trump yang kontroversial membuat pandangan terhadap dirinya terbelah.
“Bagi mereka yang percaya semua ini untuk perubahan yang lebih baik, kemenangan Trump menjadi mewakili teguran yang lama ditunggu terhadap kelas penguasa yang sombong dan mengakar,” tambah Time dalam pernyataannya.
Trump mengatakan merasa terhormat dengan penobatan dirinya sebagai tokoh paling berpengaruh tahun ini. Namun, dia juga mengungkapkan keberatannya dengan sampul majalah yang menyebutnya sebagai ‘presiden yang memecah negara-negara bagian di Amerika’.
“Ini adalah sebuah kehormatan besar, sangat berarti untuk saya,” ujarnya dalam wawancara dengan NBC sesaat setelah pengumuman.
(Rahman Asmardika)