Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mantan Sekjen PBB Kofi Annan Serukan Revitalisasi Demokrasi

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Kamis, 08 Desember 2016 |13:06 WIB
Mantan Sekjen PBB Kofi Annan Serukan Revitalisasi Demokrasi
Mantan Sekjen PBB Kofi Annan dalam pembukaan Bali Democracy Forum 2016. (Foto: Wikanto Arungbudoyo/Okezone)
A
A
A

NUSA DUA – Keuntungan dari globalisasi di dunia belum terbagi dengan rata. Salah satu penyebabnya adalah tidak berjalannya demokrasi dengan baik sehingga keuntungan tersebut hanya dinikmati oleh orang-orang yang terpilih lewat mekanisme pemilihan umum. Pendapat tersebut dikemukakan oleh mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan dalam Bali Democracy Forum 2016.

Diplomat asal Ghana itu meyakini rakyat suatu negara akan memilih jalan kekerasan ketika mereka merasa tidak dapat mengubah keadaan lewat kotak suara. Demokrasi hanya dapat berjalan lewat pemilihan umum yang berintegritas.

"Pemilihan umum yang berintegritas tidak hanya berlangsung dengan bebas dan adil serta memberikan kekuasaan yang sah kepada pemenang, tetapi juga memberi jaminan keamanan bagi pihak yang kalah," tutur Kofi Annan dalam sambutannya pada pembukaan Bali Democracy Forum 2016 di Nusa Dua, Bali, Kamis (8/12/2016).

Pria berusia 78 tahun itu menyerukan agar warga dunia menerima tantangan untuk merevitalisasi demokrasi. Setiap pemimpin atau pemerintahan di dunia tidak boleh memanfaatkan demokrasi demi keuntungan pribadi, karena hal itu akan membuat demokrasi menjadi rentan. Bagi Annan, demokrasi tidak hanya melulu soal pemilihan umum, tetapi juga menjamin hak setiap orang secara adil tanpa memandang latar belakangnya.

"Butuh sebuah pemerintahan yang inklusif untuk menjalankan demokrasi. Kita juga harus sadar bahwa masa depan demokrasi memang sulit, maka dibutuhkan kepemimpinan yang kuat dari setiap pemimpin dunia," sambung Sekjen PBB periode 1997-2006 itu.

Menurut Annan, tidak ada orang yang terlahir demokratis. Demokrasi, ujarnya, adalah sebuah kebiasaan yang harus dilatih. Untuk itu, semua orang harus belajar satu sama lain dan berbagi pengalaman lewat dialog atau sebuah forum seperti halnya Bali Democracy Forum.

"Hanya dengan demikian, maka tujuan semua agama yakni cinta kasih dan saling menghormati dapat tercapai," imbuhnya.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement