Mereka mengingat Jamshed sebagai bintang musik rock dan memilih untuk mengabaikan pilihannya untuk menganut konservatisme keagamaan.
"Sekarang, dekade terakhir itu tidak terjadi," kata akademisi Pakistan yang berbasis di London, Umair Javed.
Akan tetapi, seorang kolumnis konservatif Ansar Abbasi, meminta media untuk tidak berfokus pada musik Jamshed.
"Ingat dia sebagai da'i Islam," kata Abbasi dalam akun Twitter-nya.
Kritikus budaya lainnya, Ahmer Naqvi, mengatakan banyak warga Pakistan menggunakan kematian selebritis tersebut sebagai "lensa" untuk kepentingan politik mereka sendiri.
"Ini adalah ikon budaya pop nasional yang sejati, yang melintasi beberapa macam perbedaan," katanya.