Pasalnya kala itu, Kawilarang berkeinginan penuh mewujudkan harapan salah satu koleganya yang tewas dalam pemberantasan Republik Maluku Selatan, Kolonel Ignatius Slamet Rijadi, untuk membentuk pasukan khusus dengan kualifikasi para-komando.
Sayangnya saat itu, TNI belum punya perwira yang bisa mencetak sendiri para prajurit-prajurit macam itu. Maka setelah mendapat info tentang Idjon Djanbi, dimintalah dia untuk melatih para prajurit Kesatuan Komando Tentara Teritorium (Kesko TT-III) Siliwangi di Batujajar, Jawa Barat.
Unit inilah yang kemudian jadi cikal-bakal Kopassus TNI AD. Unit itu dilatih Idjon Djanbi setelah pengangkatan resmi Menteri Pertahanan RI kala itu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, di mana Djanbi dianugerahi pangkat mayor.
Jadilah Mayor Mochammad Idjon Djanbi jadi komandan “Kopassus” pertama yang saat itu masih bernama Kesko TT III/Siliwangi. Unit ini kemudian berubah jadi RPKAD (Resimen Para-Komando Angkatan Darat), Puspassus AD (Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat), Kopassandha (Komando Pasukan Sandi Yudha) dan kemudian Kopassus TNI AD.