Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kerusuhan Penjara Kembali Pecah di Brasil, 33 Napi Tewas

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Sabtu, 07 Januari 2017 |01:06 WIB
Kerusuhan Penjara Kembali Pecah di Brasil, 33 Napi Tewas
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

MONTE CRISTO – Lagi, kerusuhan penjara terjadi di Brasil. Kerusuhan kali ini terjadi di penjara milik negara bagian Roraima di Monte Cristo. Sedikitnya 33 orang narapidana (napi) tewas dalam kerusuhan tersebut. Ini merupakan insiden kedua dalam sepekan terakhir di Negeri Samba.

Sebelumnya, sebanyak 56 napi tewas dalam kerusuhan di penjara Kota Manaus. Insiden berdarah dipicu oleh perang antargeng narkoba yang berada di dalam penjara. Kerusuhan yang terjadi di Monte Cristo diduga sebagai aksi balas dendam atas kerusuhan penjara yang terjadi Manaus tersebut.

Seperti dimuat Reuters, Sabtu (7/1/2017), pemerintah setempat terpaksa menurunkan pasukan khusus dari kepolisian untuk mengamankan kerusuhan. Insiden serupa pernah terjadi di penjara tersebut pada Oktober 2016 hingga mengakibatkan 10 orang tewas.

Sedikitnya 93 orang napi tewas terbunuh dalam tiga insiden kerusuhan penjara berbeda di Brasil sepanjang pekan ini. Serangkaian kerusuhan tersebut memunculkan kekhawatiran terhadap meluasnya kekerasan antargeng narkoba yang mengontrol sebagian besar penjara di Brasil.

Pejabat tinggi negara bagian Roraima, Uziel de Castro, menuding geng narkoba First Capital Command (PCC) sebagai penyebab kerusuhan. Geng tersebut menjadi sasaran pembantaian di penjara kota Manaus pada Senin 2 Januari 2017. Namun, dugaan tersebut dibantah oleh salah satu pejabat pemerintah.

Menteri Kehakiman Brasil Alexandre Moraes menuturkan bahwa kerusuhan berdarah di Roraima adalah hasil dari konflik internal di PCC dan tidak berhubungan dengan pembantaian di penjara Manaus. Ia bersikeras pemerintah Brasil sangat kapabel dalam mengelola penjara. Akan tetapi, pakar keamanan memprediksi masih akan terjadi sejumlah kekerasan penjara setelah insiden di Manaus tersebut.

Kerusuhan di penjara Manaus tersebut sangat mengerikan. Sejumlah mayat napi dimutilasi dan kepalanya dibuang keluar tembok penjara. Tidak hanya itu, jenazah para korban tewas dibakar dalam kobaran api unggun.

Sistem penjara di Brasil sering mendapat kritik dari lembaga pengawas internasional karena dinilai terlalu penuh dan tidak memadai. Penjara di Manaus yang menjadi lokasi kerusuhan tersebut dibangun untuk menampung 454 napi. Namun, berdasarkan laporan media setempat, penjara itu saat ini menampung hampir 600 orang tahanan.

(Wikanto Arungbudoyo)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement