“Sehingga kita butuhkan adalah kemampuan kapasitas tanggung jawab yang mengawasi komando wilayah harusnya bersifat permanen. Dan kebutuhan untuk armada tengah untuk efektivitas Kodal,” sambungnya.
Terlebih lagi tanggung jawab Armatim saat ini terbentang luas dari perairan Tegal hingga Papua. Alhasil, diperlukan komando armada baru untuk memecah luasnya wilayah tersebut.
“Luas koarmatim saat ini kan dari Tegal sampai ke Papua. Terlalu luas. Sehingga kalau bagi dua bisa lebih efektif kodalnya, misal operasi kalau ada komando armada sendiri. Mudah-mudahan itu bisa kita segera realisasikan,” jelas Ade.
Oleh karena itu, adanya perubahan organisasi itu memiliki konsekuensi anggaran yang tidak terlalu banyak.
“Tapi pada dasarnya kekuatan armada saat ini itu mobile. AL ada swacommand, itu transfer kekuatan misalnya satgas, peralihan komando akan laporan. Swacommand itu transfer Kodal di lapangan,” tandasnya. (sym)
(Ulung Tranggana)