Tahap Awal
Berandai-andai perang nuklir terjadi, kemungkinan terburuknya adalah puluhan ribu bom atom itu akan menghancurkan seluruh permukaan bumi. Sekira 94 kilometer daratan akan tersapu bersih dan 232 ribu kilometer persegi infrastruktur lenyap.
Satu bola api saja dapat menguapkan apa pun yang disentuhnya dalam radius 79 ribu kilometer. Siapa pun yang berada di radius 5,8 juta kilometer persegi akan langsung mendapat luka bakar kategori tiga.
Radiasi pengion yang naik ke atmosfer selanjutnya akan mencemari sebuah area seluas 284 ribu kilometer persegi. Jadi mereka yang selamat dari ledakan sekali pun, pada akhirnya akan terkena dampak dari radiasi. Penyakit yang amat menakutkan, kecacatan dan mutasi gen yang belum ada obatnya.
Musim Dingin Nuklir
Setelah ledakan terjadi di sana-sini, semua daratan hancur, kematian dan mutasi merajalela, akan datang masa pendinginan. Mereka yang selamat harus bersiap menjalani era kegelapan.
Mirip dengan konsep pendinginan vulkanik, saat materi letusan gunung berapi dalam skala besar memenuhi atmosfer dan mendinginkan suhu planet Bumi secara keseluruhan. Musim dingin pasca-perang nuklir akan menurunkan suhu dunia selama ratusan tahun.
Jelaga karbon hitam yang dihasilkan dari ledakan monumental tersebut akan memblokir radiasi matahari untuk bisa mencapai permukaan bumi. Itulah mengapa Bumi akan sepenuhnya dalam kegelapan, tidak ada tumbuhan yang bisa berfotosintesis dan kehangatan. Lambat laun, ekosistem pun runtuh dan makhluk hidup tiada.
(Silviana Dharma)