Tragisnya, ketukan pintu serupa tidak lagi hanya di Desa Sungai Ringin. Hal tersebut sudah menjalar ke Desa Peniti dan Desa Mungguk. Kepala Desa Peniti Abang Ramli mengatakan, di daerahnya setidaknya ada tiga rumah warga yang diketuk pada malam hari. Tetapi ketika dicari siapa yang mengetuk pintu itu, tidak ditemukan.
“Ada ketukan itu, cukup membuat warga resah. Apalagi setelah dicari siapa yang ngetuk pintu, tidak ada orangnya,” tutur pria yang akrab disapa Bagong itu.
Atas dasar itu, kata dia, Pemerintah Desa Peniti membuat kebijakan ronda malam yang baru dimulai, Jumat 3 Februari 2017. “Totalnya ada sekitar delapan pos ronda yang dibangun se Desa Peniti,” kata dia.
Pantauan di lapangan, di RT 02 RW 01 Desa Peniti Kecamatan Sekadau Hilir, tepat di persimpangan menuju Dusun Tanjak Dait, lima warga standby di pos ronda, Jumat 3 Februari 2017 malam. Bersama warga lainnya, semua bertugas melakukan ronda malam. “Ronda dimulai pukul 21.00 hingga 04.30. Sistem jaganya secara bergiliran. Setiap malam lima orang yang jaga,” ujar Sugianto, Ketua RT 02 RW 01, Desa Peniti, Kecamatan Sekadau Hilir.
Ia mengatakan, di wilayahnya tercatat 102 kepala keluarga. Setiap malam akan mendapat giliran jaga malam. Di tempat yang sama, Kepala Dusun Tanjak Dait Desa Peniti Hamzah menuturkan, ronda malam sifatnya wajib untuk setiap kepala keluarga. Jika ada yang tidak ronda, harus membayar orang untuk mengganti. “Kalau tidak mampu, ya urusan Kepala Dusun lah,” ucapnya sembari tersenyum.