2. Gubernur Riyadh selama Lima Dekade
Salman bin Abdulaziz al Saud ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riyadh pada 16 Maret 1954 di usia 19 tahun. Satu tahun kemudian, tepatnya 18 April 1955, Salman benar-benar diangkat sebagai Gubernur Riyadh, jabatan yang terus diembannya hingga 2011.
Selama masa kepemimpinannya, Ibu Kota Arab Saudi itu berkembang pesat dari sebuah kota di tengah-tengah padang pasir menjadi kota metropolitan dengan populasi lebih dari 5 juta orang. Riyadh menjadi salah satu ibu kota dengan pertumbuhan paling pesat di Dunia Arab.
Berbekal kompetensi tinggi, Salman bin Abdulaziz al Saud berhasil mencapai sejumlah prestasi, termasuk menjadi salah satu kota terkaya di kawasan sekaligus pusat wisata dan perdagangan. Riyadh banyak menyaksikan pencapaian besar di bawah kepemimpinan Salman, terutama dalam proyek infrastruktur. Jalan tol, sekolah, rumah sakti, universitas, museum, stadion olahraga, dan proyek kereta Metro Riyadh adalah bukti utama.
3. Ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan dan Putra Mahkota
Pengalaman Raja Salman bin Abdulaziz al Saud sebagai pemimpin tidak perlu diragukan lagi. Selain memimpin Riyadh selama lima dekade, ia juga pernah diangkat sebagai Menteri Pertahanan Arab Saudi pada 5 November 2011. Kementerian Pertahanan melihat banyak perkembangan di berbagai sektor, terutama pelatihan tentara dan persenjataan.
Hanya berselang tujuh bulan kemudian, Salman diangkat sebagai Putra Mahkota Arab Saudi setelah kakaknya Putra Mahkota Pangeran Nayef bin Abdulaziz meninggal dunia. Pangeran Salman yang saat itu berusia 76 tahun berada dalam kondisi kesehatan yang prima sehingga dianggap paling cocok untuk mewarisi takhta kerajaan.