CIREBON - Beredarnya kabar di media sosial (medsos) tentang isu penculikan anak yang dilakukan oleh seorang ibu-ibu yang menyamar menjadi pengemis meresahkan masyarakat di wilayah pantura Cirebon-Indramayu, Jawa Barat.
Isu penculikan anak ini tidak hanya beredar satu kali, melainkan berkali-kali bahkan akun Facebook yang memposting kabar tersebut berganti-ganti, dalam akun facebook itu diunggah sebuah foto seorang ibu-ibu dengan imbauan untuk berhati-hati dengan adanya kabar penculikan anak yang berkedok pengemis.
Kabar ini sangat meresahkan masyarakat sekitar yang mempunyai anak kecil, seperti yang dialami salah seorang warga Cirebon, Faisal. Menurutnya, selama kabar penculikan itu beredar anak-anaknya dilarang bermain keluar rumah, ia pun menjadi over-protective kepada anaknya.
"Khawatirlah, orangtua mana yang menginginkan anak-anaknya diculik yang kemudian organ tubuhnya diambil," terang Faisal kepada Okezone, Selasa (7/3/2017).
Faisal berharap pihak kepolisian bisa mengantisipasi adanya kabar ini, jika kabar itu tidak benar masyarakat ingin mengetahui sejelasnya bagaimana kabar itu bisa tersebar luas yang kemudian meresahkan masyarakat.
Hal senada dikatakan warga Indramayu, Devi. Devi mengaku saat kabar ini beredar ia menjadi sangat takut dan khawatir ketika anaknya bermain di luar rumah, setelah adanya isu ini Devi sering mengurung anaknya di rumah.
"Kadang anak-anak kan susah dilarang, terkadang ingin bermain di luar yang ditakutkan luput dari pengawasan kami," ungkapnya.
Kapolresta Cirebon, AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar menegaskan kabar penculikan anak-anak itu tidak benar atau hoax, selama ini belum adanya laporan dari warga yang menjadi korban penculikan di wilayah Cirebon.
"Kalau ada warga yang menjadi korban, pastilah melapor dan hingga saat ini belum ada warga yang melaporkan kejadian itu," terangnya.
Adi mengaku pernah mengamankan seorang ibu-ibu yang memang fotonya diunggah di media sosial yang menyatakan dia merupakan penculik yang berkedok pengemis, namun saat dilakukan pemeriksaan ibu-ibu itu merupakan orang gila.
"Jika ibu-ibu itu membuat resah kami nanti akan bekerja sama dengan Dinas Sosial untuk bisa mengirimkan ke rumah sakit jiwa," paparnya.
Kapolres Indramayu, AKBP Eko Sulistyo Basuki menambahkan isu penculikan di Indramayu itu tidak benar, selama ini belum adanya korban yang dirugikan dan melapor. Jadi untuk masyarakat di Indramayu tidak usah resah dan hawatir akan isu penculikan anak tersebut.
"Karena isu itu tidak benar, untuk itu marilah bersama-sama untuk bisa bijak dalam menerima informasi terutama di media sosial yang belum tentu kebenarannya," pungkasnya.
(Khafid Mardiyansyah)