Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

KISAH: Suster Emma dan Diary tentang Kengerian Perang Dunia I

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 09 Maret 2017 |08:01 WIB
KISAH: Suster Emma dan <i>Diary</i> tentang Kengerian Perang Dunia I
Emma Duffin. (Foto: creative centenaries)
A
A
A

Dalam buku hariannya, Emma menggambarkan hari paling menyedihkan yang dihabiskannya di Pasar St. George. Ini adalah lokasi kamar mayat bagi jasad-jasad yang tak dapat diidentifikasi. Di sana, Emma juga membantu para keluarga para korban mencari jasad orang tercinta mereka di antara kumpulan peti mati.

Emma telah melihat banyak kematian selama perang. Bahkan dalam jurnalnya dia menulis seorang perawat terlalu terbiasa dengan kematian sehingga mereka bisa tertawa dan bercanda setelah memegang tangan pasien hingga meninggal. Namun, apa yang dia saksikan kali ini membuat Emma terkejut.

“Saya telah melihat banyak kematian, tetapi mereka meninggal di ranjang rumah sakit, mata mereka telah ditutup secara terhormat, tangan mereka disilangkan di atas dada, kematian yang telah dihias, dibuat menjadi layak. Di sini, kematian itu sangat buruk, menjijikkan, dan mengerikan. Kematian seharusnya terhormat dan damai,” tulisnya Emma.

Emma Duffin meninggal dunia pada 1979 pada usia 95 tahun dan dimakamkan di Newcastle, County Down, Irlandia Utara. Jurnal yang ditulisnya selama perang menjadi sebuah catatan penting yang kemudian diterbitkan sebagai sebuah buku berjudul “First World War Diaries of Emma Duffin”.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement