Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

TOP FILES: Berwisata ke Keraton Yogya, Pengunjung Dilarang Masuk Bangsal Ini!

Randy Wirayudha , Jurnalis-Senin, 13 Maret 2017 |07:33 WIB
TOP FILES: Berwisata ke Keraton Yogya, Pengunjung Dilarang Masuk Bangsal Ini!
Bangsal Kencana di kompleks Keraton Yogyakarta (Foto: Wikipedia)
A
A
A

Alun-alun dari asal kata 'alun' yang diartikan 'manusia akan mengalun seperti ombak'. Terombang-ambing antara dua dunia (kehidupan dan kematian). Tahapan berikutnya berada di dalam bangunan keraton itu sendiri, yakni Bangsal Sri Manganti.

Itu merupakan tempat manusia menanti perhitungan amal baik dan buruk. Lantas dilanjutkan ke Bangsal Raju Mas atau “Timbangan Emas”. Di tempat itulah manusia ditimbang semua amalnya.

“Setelah itu menuju ke Bangsal Kencana, tempat terakhir manusia untuk kekal selamanya di akhirat. Simbolnya di sana itu ada lampu Kiai Wiji yang tak pernah padam sejak masa HB I bertakhta,” sambung Erwin.

“Yang boleh melihat (lampu Kiai Wiji) itu (di Bangsal Kencana) hanya Sentono Dalem dan Sri Sultan sendiri. Lampunya seperti pelita yang menyala dengan minyak kelapa. Sampai sekarang masih menyala dan memang dijaga untuk terus menyala oleh orang keraton,” tuntasnya.

(Randy Wirayudha)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement