YOGYAKARTA - Dua senjata tajam jenis celurit diamankan polisi. Salah satu dari senjata khas Madura itu ditengarai sebagai alat yang dipergunakan pelaku (kelompok remaja) untuk melukai korban Ilham Bayu Fajar (17), pelajar klas 3 SMP Piri Yogyakarta.
Warga Jalan Gedongkuning Selatan, Banguntapan, Bantul itu tewas dengan luka serius pada bagian dada. Peristiwa berdarah itu terjadi pada Minggu, 12 Maret 2017 dini hari sekira pukul 01.00 WIB di Jalan Kenari, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Tak hanya senjata jenis celurit, polisi juga mengamankan tiga kendaraan, yakni jenis KLX tanpa plat nomor, dan dua jenis metik. Untuk metik, yakni motor Vario Hitam Nopol AB-5467-PU dan Scopy Merah Nopol AB-6675-XY.
Sedikitnya, hingga pagi tadi sekira pukul 07.30 WIB, sudah ada tujuh komplotan pelaku klitih (aksi kriminalitas oleh remaja) diamankan. Mereka masih menjalani pemeriksaan intensif di Maporesta Yogyakarta. Dari tujuh orang itu, dua diantaranya bukan pelajar, tapi sebagai tukang parkir.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Tommy Wibisono meminta pelaku lain yang terlibat untuk segera menyerahkan diri. Pihaknya sudah mengantongi identitas komplotan pelaku sesuai keterangan awal yang sudah tertangkap.
"Kami peringatkan bagi yang belum tertangkap menyerahkan diri atau kami buru dan kami kejar kalian," tandasnya dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Selasa (14/3/2017).
Siang nanti, sekira pukul 13.00 akan digelar keterang pers terkait kasus ini. Keterangan pers ini bakal disampaikan langsung oleh Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dofiri, yang pernah mengemban tugas sebagai Kapolresta Yogyakarta, beberapa tahun lalu.
Tujuh orang yang ditengarai terlibat itu mulai dari inisial AA asal Medan, pelajar home skoling yang tinggal di belakang kampus ISI Yogyakarta. Pria kelahiran September 1999 itu perannya sebagai joki atau pengendara motor jenis KLX.
Lalu, inisial FF wargaTamanan, Bantuntapan, Bantul. Pelajar klas 1 SMA ini yang ditengarai sebagai eksekutor. Dia yang membonceng dan membawa senjata jenis celurit.
Ketiga, inisial TP warga Caturtunggal, Depok, Sleman. Pelajar klas 2 SMP itu yang mengendarai motor Scoopy Merah. Lalu, inisial JR yang juga masih duduk di Klas 2 SMP. Warga Rejowinangun, Kotagede ini membaca celurit dan membonceng.
Kelima, inisial MKR yang statusnya juga pelajar home scholing. Warga Ngabean, Ngampilan ini perannya membonceng motor vario hitam. Sementara yang memboncengkan dia masih dalam penyelidikan.
Sementara dua orang lain turut diamankan, yakni inisial RBJ (19) asal Serang, Banten dan NSP (21) warga Keparaan, Mergangsan, Kota Yogyakarta. Kedua juru parkir ini diamankan saat berada dirumah salah satu komplotan pelaku.
Polisi masih menyelidikan apakah kedua orang ini terlibat atau tidak dalam insiden berdarah ini.
(Risna Nur Rahayu)