OBLAST – Kasus kejahatan seksual menyimpang yang saat ini menyasar anak-anak tidak hanya menjadi kekhawatiran para orangtua di Indonesia. Pedofilia atau kecenderungan orang dewasa memiliki ketertarikan seksual kepada anak di bawah umur juga marak terjadi di negara-negara maju, seperti Eropa.
Di Ukraina, sekelompok orang membentuk serikat antipedofil. Dalam salah satu aksi nyatanya membuat jera dan menangkap para pedofil, mereka memancing para predator anak itu dengan identitas palsu.
Kelompok ini berpura-pura menjadi remaja perempuan berusia 14 tahun. Dengan nama Diana, mereka berhasil memikat seorang pedofil yang mengaku berusia 22 tahun.
Seperti dilansir Mirror, Minggu (19/3/2017), keduanya terlibat percakapan pribadi yang mendalam di media sosial. Pria asal Zaporizhia itu lambat laun masuk perangkap. Dia menunjukkan jati dirinya dengan meminta Diana mengirim foto alat kelaminnya.
Sumber: Mirror
Pria yang diperkirakan berusia lebih tua dari pengakuannya itu berjanji tidak akan menyebarkan foto tersebut kepada orang lain. Sebagai bukti ketulusannya, dia mengirim terlebih dahulu contohnya, yakni foto organ vitalnya sendiri.
Tak lama, keduanya janjian bertemu muka. Sambil membawa segenggam mawar merah, pria itu terpantau berjalan menuju lokasi yang disepakati.
Setibanya di lokasi, tidak ada Diana. Sekelompok orang antipedofil telah menunggunya. Bermodalkan bungkus makanan, mereka mengikat si pedofil ke tiang dan menyumpal mulutnya. Ia dipermalukan di pinggir jalan malam itu.
Aksi ini direkam menjadi sebuah dokumentasi dan sudah diunggah ke jagat maya. Kelompok antipedofil itu menerangkan, pria dalam video adalah orang mesum yang pantas mendapatkannya. Dia sudah dibebaskan, dan tidak akan menuntut kelompok ini. Ia tidak menyalahkan orang-orang yang mengikatnya begitu rupa.
Video tersebut segera mengundang perhatian ribuan warganet. “Saya rasa mereka terlalu baik kepadanya. Mereka seharusnya bisa menghajar saja pria itu. Karena setelah bebas nanti, dia pasti akan mengulangi modusnya,” komentar seorang warganet berakun Masha.
Pengguna media sosial lain, Vika Katz, menimpali, “Jika saya pemerintah, saya akan mengeluarkan undang-undang yang akan membuat semua pedofil menggigil ketakutan.”
(Silviana Dharma)