Para kerabat melemparkan bunga mawar berwarna kuning sebagai simbol penderitaan mereka ke laut. Mereka turut menyaksikan kru kapal bekerja mengosongkan bangkai feri Sewol dari air dan bahan bakar sebelum dibawa ke Mokpo.
“Kapal itu boleh saja muncul ke permukaan, tetapi tidak sembilan orang yang ada di dalamnya. Jangan lupa ada orang-orang di dalam bangkai kapal yang kotor, berkarat, dan bau itu. Tolong, lakukan yang terbaik dan bawa jenazah mereka pulang,” tutur Lee Geum-hee, seorang ibu yang kehilangan anak gadisnya dalam insiden tersebut.
Setelah kapal feri tersebut sampai di Mokpo, tim penyidik akan membersihkan serta menelitinya selama satu bulan untuk alasan keamanan. Mereka akan menggeledah kapal untuk mencari para korban hilang serta mencari petunjuk penyebab pasti tenggelamnya kapal. Kelebihan kargo, penyimpanan yang kurang baik, dan kelalaian lainnya selama ini dituding sebagai penyebab kecelakaan.
(Wikanto Arungbudoyo)