SAINT PETERSBURG – Masinis kereta bawah tanah yang dihantam ledakan, Aleksandr Kaverin, mengaku mendengar adanya bunyi keras. Usai ledakan, ia mendapat banyak pesan lewat sambungan hotline yang berada di kereta bawah tanah tersebut.
“Ada suara ledakan dan asap. Saya mengontak pengatur perjalanan dan mengatakan ada insiden. Lalu saya mendapat pesan dari hotline. Bunyi alarm tersebut berasal dari seluruh gerbong secara simultan,” ujar masinis bernama Aleksandr Kaverin, mengutip dari TASS, Rabu (5/4/2017).
“Saya memutuskan untuk mengikuti instruksi terkait situasi tersebut. Saya memutuskan untuk membawa kereta hingga ke stasiun karena kereta masih mampu berjalan dengan normal,” sambung Kaverin.
Semua penumpang dan sang masinis baru sadar mengenai apa yang terjadi ketika kereta berhenti di Stasiun Tekhnologichesky Institut. Dibantu tiga masinis berpengalaman yang kebetulan berada di stasiun tersebut, semua penumpang berhasil dievakuasi dan ditemukan jejak bom.
Direktur Saint Petersburg Metro, Vladimir Garyugin, memuji aksi sang masinis. Memilih untuk mengendarai kereta hingga ke stasiun terdekat adalah sebuah keputusan tepat karena mampu menyelamatkan banyak nyawa penumpang.
“Saat momen dramatis itu, dia melakukan satu-satunya keputusan tepat dengan mengikuti instruksi dan membawa kereta menuju stasiun. Itu adalah keputusan tepat,” tutur Garyugin. Ia tidak lupa memuji kesigapan personel Saint Petersburg Metro dalam mengantisipasi insiden tersebut.
“Dalam situasi tersebut banyak yang melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Saya melihat personel metro dan penumpang bekerja sama dan saling tolong menolong. Banyak yang terluka, berteriak, tetapi tidak ada kepanikan,” puji Garyugin.
Sejumlah pegawai Saint Petersburg Metro akan dinominasikan untuk mendapat penghargaan atas tindakan heroik mereka, termasuk sang masinis Aleksandr Kaverin dan petugas stasiun Nina Shmelyova. Garyugin menilai, aksi keduanya sangat luar biasa dalam menangani keadaan darurat.
(Wikanto Arungbudoyo)