"Nah saya juga bingung. Berdamai sudah. Biaya pengobatan juga sudah diberikan. Motor pun kita betuli lagi seperti semula. Tapi kok saudara saya malah dimasukkan penjara," tutur Jon.
Jon juga menyesalkan Junaidi ditempatkan dengan para pelaku kriminal lain di Rutan Cipinang. "Saya kasihan. Dia tertekan. Dia jadi satu sama maling motor, perampok, orang kena narkoba dan lain-lain. Ini namanya zalim," ucapnya sambil menitikan airmata.
Baik Jon maupun para kerabat dan pramudi Transjakarta merasa prihatin atas apa yang menimpa Junaidi. Dia berharap, Majelis Hakim bijaksana saat nanti melakukan putusan. "Saya berharap kasus ini selesai. Saya yakin Jun tidak bersalah. Dia posisinya ditabrak sedangkan yang nabrak orang mabuk. Saya juga minta Dirut PT Transjakarta membuka mata hatinya untuk menengok langsung dan bantu menyelesaikan masalah ini," ujar Jon.
(Ranto Rajagukguk)