Figur AR Baswedan termasuk lengkap. Beliau tokoh pergerakan, sastrawan, budayawan, wartawan, hingga diplomat.
AR Baswedan walau berdarah Arab, tapi beliau asli kelahiran Surabaya pada 9 September 1908. Didikan ayahnya mengarahkan karakter AR Baswedan yang tidak eksklusif, melainkan fleksibel bergaul dengan siapa saja.
Sempat menikah dengan seorang wanita yang bernama Sjaichun sebelumnya, meski harus menduda pada 1948 karena istrinya meninggal akibat penyakit malaria. Dua tahun berselang, AR Baswedan menikah lagi dengan Barkah Ganis yang memberinya 11 anak dan kini 45 cucu, termasuk Anies Baswedan.
Saat Indonesia belum merdeka, pada medio 1930-an, AR Baswedan sudah berani menegaskan keindonesiaannya. Pada sebuah surat kabar Matahari 1 Agustus 1934, bahkan muncul fotonya yang tengah mengenakan beskap dan blangkon, serta menyerukan kaum peranakan Arab untuk membantu perjuangan Indonesia.
Unik karena pada masa kecil di jenjang SMP, Anies Baswedan juga pernah berfoto mengenakan beskap dan blangkon untuk juga menegaskan keindonesiaannya.