Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

KISAH: Eng dan Chang Bunker, Kembar Siam Pertama di Dunia

Wikanto Arungbudoyo , Jurnalis-Selasa, 02 Mei 2017 |08:02 WIB
KISAH: Eng dan Chang Bunker, Kembar Siam Pertama di Dunia
Sejak kemunculan Eng dan Chan Bunker, istilah kembar siam merebak luas (Foto: Vintage News)
A
A
A

SEPASANG anak kembar yang lahir dempet sering disebut sebagai kembar siam. Istilah tersebut pertama kali muncul setelah kelahiran sepasang anak kembar bernama Eng dan Chang Bunker di Kerajaan Siam, nama resmi Thailand sebelum revolusi 1932.

Ayah mereka adalah seorang nelayan asal China, sementara ibunya adalah keturunan China-Malaysia. Kelahiran kembar dempet saat itu sangat jarang, apalagi yang mampu bertahan hidup. Karena itu, Eng dan Chang dipandang sebagai monster atau makhluk aneh oleh penduduk setempat.

Jalan hidup anak kembar itu berubah setelah bertemu dengan pedagang asal Skotlandia bernama Robert Hunter pada 1829. Ia kemudian melihat adanya potensi bagi si kembar dempet untuk menghasilkan uang. Eng dan Chang dibeli sepaket dengan harga 500 dolar untuk menjadi anggota sirkus.

Sirkus yang diikuti Eng dan Chang melanglang buana ke seluruh dunia. Keduanya pun menjadi tenar. Eng dan Chang terbukti sangat cerdas, terampil, dan pandai menghibur penonton sirkus. Semua orang menyukai aksi panggung mereka yang menarik dan dinamis.

Akrobat, bermain catur, hingga mengangkat pria berbobot 130 kilogram (kg) pun dilakoni Eng dan Chang. Keduanya tampil selama 4 jam setiap hari selama enam hari dalam sepekan. Nama mereka langsung meroket.

Setelah kontrak dengan sirkus habis, Eng dan Chang memulai bisnis sendiri. Berbekal tabungan sebagai penampil sirkus, keduanya membeli sebidang tanah di North Carolina, Amerika Serikat (AS), dan menetap di sana.

Eng dan Chang mengubah tanah tersebut menjadi perkebunan, peternakan, dan toko. Keduanya sekarang berstatus sebagai tuan tanah. Dasar berbakat, bisnis kedua anak kembar dempet itu tumbuh menjadi besar dan mampu mempekerjakan banyak orang.

Meski sempat kesulitan mencari jodoh, Eng dan Chang akhirnya menikahi kakak beradik Adelaide Yates dan Sarah Anne yang merupakan tetangga mereka. Empat orang itu hidup berkeluarga dalam rumah yang besar bersama dengan 21 orang anak.

Anak kembar yang lahir dempet di dada bagian bawah tersebut saling berbagi liver (hati) yang sama. Pada 1874, Chang yang beberapa tahun sebelumnya berubah menjadi pemabuk, terkena penyakit stroke. Ia meninggal dunia saat tengah tertidur bersama Eng.

Eng sempat bangun dan menemukan saudaranya itu meninggal di sisinya. Sempat terlintas pikiran menakutkan di benaknya bahwa ia harus melanjutkan hidup dengan sesosok jenazah yang menempel di badannya, yaitu Chang. Faktanya, ketakutan itu tidak menjadi nyata karena Eng menyusul saudaranya ke alam baka berselang 3 jam kemudian.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement