Syafri Malin Mudi yang akrab dipanggil Buya Firi mengatakan, Salat Tarawih dilaksanakan 20 rakaat plus witir 3 rakaat dengan 12 kali salam.
Perbedaan penetapan awal puasa antara jamaah Naqsyabandiyah dengan jadwal yang ditetapkan pemerintah, menurut Buya Firi, tidak menjadi masalah dalam Islam.
"Perbedaan itu membawa kebaikan bukan membawa keburukan, pemerintah di belakang, kami dulu kan itu namanya saling menghormati," ujarnya.
Jamaah Naqsabandiyah tersebar di Kota Padang, Solok, Pasaman Barat sampai di Pekanbaru, Riau. "Kita banyak jamaah dan tersebar di kabupaten dan kota. Ini bukan organisasi sehingga kita tidak tahu jumlah jamaahnya, namun kita tersebar di Kota Padang, Solok, Pasaman Barat sampai di Riau," tutupnya.
(Salman Mardira)