Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Busa Beracun Bartahun-tahun Banjiri Jalanan di Bangalore, Kok Bisa?

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 31 Mei 2017 |16:01 WIB
Busa Beracun Bartahun-tahun Banjiri Jalanan di Bangalore, Kok Bisa?
Seorang pengendara motor menghindari busa beracun yang membanjiri jalanan Kota Bangalore, India. (Foto: AFP)
A
A
A

BANGALORE – Kota Bangalore di selatan India dibanjiri busa beracun yang muncul akibat hujan muson yang turun mengguyur kota itu. Racun dari busa itu disebut dapat menyebabkan gangguan pada kulit dan pernafasan serta masalah pada kesehatan lain yang lebih serius.

Busa putih yang berbau tajam dan sulit dihindari itu mulai meluap dari Danau Varthur ke jalanan kota pada Sabtu pekan lalu. Danau Varthur adalah danau kedua terbesar di Bangalore, kota yang pernah berjuluk “Kota Danau”.

Pagar penghalang telah dipasang di sekeliling tepian danau dan sungai, tetapi tidak banyak berfungsi untuk menahan busa-busa tersebut. Saat angin berhembus agak kuat, busa ikut terbawa melewati pagar ke jalanan.

“Busa di danau menunjukkan secara jelas ada yang salah urus. Ada aliran limbah industri yang tidak diolah masuk ke danau, “ kata Koordinator Kelompok Penelitian Energi dan Lahan Basah dari Institut Sains India di Bangalore, TV Ramachandra sebagaimana dilansir CNN, Rabu (31/5/2017).

Ramachandra menjelaskan, busa yang keluar adalah hasil dari nitrogen dan fosfor yang dibawa limbah ke dalam danau. Air hujan dan angin yang kencang mengocok air danau dan melepaskan sedimen fosfor di danau sehingga menciptakan busa.

Sayangnya busa tidak hanya satu-satunya dampak yang muncul dari polusi di danau-danau Bengalore. Danau terbesar di kota itu, Danau Bellandur sempat menjadi sorotan setelah terjadi kebakaran di sana.

Kebakaran diduga terjadi karena adanya kandungan jejak minyak tanah dan hidrokarbon di danau dari limbah yang dibuang di sekitar Danau Bellandur.

Menteri Pembangunan Bengaluru, KJ George telah merespons fenomena ini dan menjanjikan solusi setelah bertemu dengan warga yang khawatir. Namun, Ramachandra merasa tidak yakin akan langkah yang nantinya diambil pemerintah.

“Tidak ada ketulusan. Masalah ini bisa diselesaikan dalam dua tahun, kecuali jika ada tekanan dari lembaga peradilan. Semuanya tidak berjalan dengan baik,” ujarnya.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement